Rabu, 03 November 2010

OOP (OBJECT ORIENTED PROGRAMMING)

I. Pengertian
OOP (Object Oriented Programing) atau Pemrograman
Berorientasi Objek (PBO) adalah suatu cara baru dalam
berfikir serta berlogika dalam menghadapi masalah-masalah
yang akan di coba-atasi dengan bantuan komputer.
Tujuan utama dari pengembangan perangkat lunak atau
program berorientasi objek, dapat dijelaskan sbb :
Mempersingkat waktu dan menurunkan biaya
pengembangan rekayasa perangkat lunak.
Menurunkan biaya perawatan perangkat lunak.
Pemrograman berorientasi objek memberikan landasan
yang sangat berguna untuk pembuatan prototype sistem
secara cepat.

Kelebihan OOP :
• Memiliki sarana yang bersifat virtual
• Berorientasi kepada Objek
• Bekerja didalam sistem operasi windowa
• Menghasilkan program aplikasi berbasis windows
• Dapat memanfaatkan Windows untuk aspek Grafis,
  Multimedia dsb

II. Istilah-Istilah dalam OOP
Object adalah “benda” secara fisik atau konseptual (orang,
hardware, software, pintu, kuda dll).
Setiap Object memiliki 2 ciri khas, yaitu :
1. Atribut / property / data merupakan ciri-ciri Object
2. Methode / Behavior / Function Merupakan apa yang dapat
dilakukan oleh Object.
Contoh :
Orang / Manusia
Atribut :
- Tinggi
- Umur
- Berat
Methode :
- Jalan
- Lari

Class adalah himpunan object sejenis
Inheritance adalah penurunan atribut atau methode dari
suatu object ke object lainya.

III. Metode dan Objek
Ada 3(tiga) karakteristik utama bahasa pemrograman
berorientasi objek yaitu :
a. Enkapsulasi ( pengkapsulan )
Enkapsulasi merupakan gabungan beberapa type
data (record) dengan prosedur dan fungsi yang
membentuk suatu type data baru yang tepat. Hakikat
dari enkapsulasi ini adalah memadukan langkah
program dengan data yang ada didalamnya. Dengan
enkapsulasi anda dapat menyembunyikan didalam
objek, baik data maupun fungsi / prosedur. Hanya
dengan interface objek maka kita dapat mengakses datanya.

b. Inheritance ( penurunan sifat )
Penurunan sifat memungkinkan kita untuk membuat
sebuah objek baru yang sama dengan objek sebelumnya
yang telah didefinisikan. Karakteristik dari suatu objek
diturunkan ke objek yang lain sehingga objek yang baru
akan memiliki karakteristik yang sama dengan induknya.
Penurunan ini diawali dengan mendefinisikan objek induk,
sehingga dengan menggunakan objek induk tersebut, dapat
membuat objek yang bertumpu pada objek induknya.
Sehingga akan terbentuk objek keturunan. Dimana setiap
objek turunannya dapat mengakses semua data dan
program yang dimiliki oleh objek induknya.

c. Polimorphism ( keaneka ragaman )
Dengan polimorphism kita dapat membuat sebuah
objek baru yang menunjukkan fungsi-fungsi yang sama
dengan objek induknya, namun fungsi fungsi yang
sama tersebut memiliki operasi yang berbeda-beda.
objek yang masih didalam suatu hierarki dapat
menyusun objek yang lainnya, sesuai dengan
kebutuhan dari objek tersebut, yang artinya
pemrograman berorientasi objek ini menyangkup
keaneka ragaman objek yang menjamin terhimpunnya
perpaduan keaneka ragaman data dengan prosedur atau fungsi.

Analogi Polimorphism :
Sebuah kendaraan secara umum baik mobil maupun
sepeda motor memberi kemungkinan kepada kita untuk
melakukan operasi “maju”, “mundur”, “belok kanan/kiri”
atau “berhenti”. Namun keduanya tidak melakukan
operasi-operasi tersebut dengan cara yang sama.
- Lompat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar